Produk Butonik UMKM Bapas Baubau Curi Perhatian Ibu Menteri Imipas pada Pembukaan IPPA Fest 2025
Jakarta– Produk unggulan UMKM Bapas Baubau berhasil mencuri perhatian Istri Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Evi Agus Andrianto saat pembukaan Indonesia Prison Product and Art Festival (IPPA Fest) 2025 di Aloha PIK 2, Jakarta, pada Jumat (8/8/2025).
Di antara ratusan karya Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan produk mitra pembinaan dari seluruh Indonesia, Abon Ikan dan Kaholeo khas Buton yang dibawa oleh UMKM binaan Bapas Baubau tampil memikat. Cita rasa autentik dari laut Buton, dikombinasikan dengan bumbu yang pas, membuat Evi Agus Andrianto memberikan apresiasi khusus.
“Ini luar biasa, tidak hanya memasarkan produk, tetapi juga mengangkat kearifan lokal Buton. Produk seperti ini bisa menjadi ikon pembinaan yang membanggakan,” ujar istri Menteri Imipas saat mencicipi abon ikan tersebut.
Tidak hanya terpikat dengan produk Butonik, Menteri Evi Agus Andrianto juga mengapresiasi hasil karya WBP dari Sulawesi Tenggara lainnya, seperti tas rajut elegan dari Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) serta camilan ringan hasil kreasi Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA).Menurutnya, karya tersebut membuktikan bahwa pembinaan di dalam Lapas, Rutan, maupun Bapas mampu menghasilkan produk berkualitas tinggi.
Kepala Bapas Baubau menjelaskan bahwa produk abon ikan dan kaholeo merupakan hasil sinergi antara pembimbing kemasyarakatan, pelaku UMKM lokal, dan WBP yang mengikuti program pembinaan kemandirian. Proses produksinya melibatkan standar kebersihan dan mutu yang ketat, sehingga menurutnya layak bersaing di pasar nasional.
Kakanwil Ditjenpas Sulawesi Tenggara, Sulardi, yang turut hadir dalam acara tersebut, menyampaikan rasa bangganya atas apresiasi Menteri terhadap produk asal Bumi Buton dan karya WBP Sultra lainnya.
*“Apresiasi Ibu Menteri menjadi motivasi bagi kami di Sulawesi Tenggara untuk terus mendorong pembinaan berbasis potensi lokal. Abon ikan, kaholeo, tas rajut, maupun camilan kreasi anak binaan membuktikan bahwa produk hasil pembinaan mampu bersaing dan diterima pasar luas,” ungkap Sulardi.
Partisipasi Bapas Baubau dan unit pelaksana teknis lainnya di IPPA Fest 2025 menjadi momentum untuk memperluas jaringan pemasaran, memperkenalkan potensi daerah, serta menunjukkan keberhasilan program pembinaan yang tidak hanya fokus pada keterampilan, tetapi juga pemberdayaan ekonomi.
IPPA Fest 2025 yang digelar pada 8–10 Agustus di Aloha PIK 2 menampilkan ratusan produk kreatif dan seni dari Lapas, Rutan, dan Bapas se-Indonesia. Acara ini diharapkan menjadi ajang promosi sekaligus pintu masuk menuju kemandirian ekonomi bagi para pelaku usaha hasil pembinaan pemasyarakatan.

Komentar
Posting Komentar